hai guys...apa kabar,,,senang bisa kembali menulis cerita dalam berbagi informasi seputar perjalanan dari dan ke Bogor lewat Cileungsi.
Keberadaan jalur provinsi seharusnya bisa lebih aman atau lebih nyaman bagi semua pengguna jalan raya.
Disaat jalur Cianjur lewat Puncak menuju Bogor ditutup karena longsor,dengan terpaksa semua kendaraan harus melalui jalur alternatif untuk tujuan bogor/jakarta,bisa memalui Sukabumi atau Jonggol.
Mungkin bagi yang menggunakan mobil pribadi atau bis,jalur jonggol mungkin aman dari pungli,tapi setiap pengguna jalan yang memiliki tumpangan/muatan yang melewati jalur ini,sebaiknya siapkan uang Rp.1000 / Rp 2.000 untuk biaya lain lain sepanjang jalan cianjur menuju cileungsi.
Kebetulan saya menumpang mobil bak berisi muatan menuju jakarta,kenapa saya ikut menumpang angkutan bak terbuka,karena selain bisa lebih cepat,juga bisa menambah pengalanan untuk di tulis di blog ini.
Pagi hari saya sudah bersiap dan menunggu tumpangan yang lewat dan menuju jakarta,tapi yang saya dapet adalah kendaraan kecil yang memuat barang menuju jakarta,dan kebetulan sang supir mau membawa saya menuju Cileungsi saja,karena kalo ke jakarta,beda arah....ya naik saja...
Di dashboard mobil tersebut terselip beberapa lembar uang ribuan yang sudah dipersiapkan,dan sebagian recehan,saya pun bertanya kepada supir tersebut,katanya lihat saja nanti.
Selang beberapa menit mobil ini melewati pertigaan di Raped jangari...satu lembar keluar....mulai pungutan pertama.
Sekian menit berjalan sampailah di pertigaan menuju cikalong barat....satu lembar keluar lagi,saya terus memperhatikan jalan saja,karena ngak enak juga banyak tanya.
"Jalan mulus mulai dari pertigaan Sukaluyu menuju pertigaan Cikalong...walau sebagian berlubang."
Mulai melewati tempat Ziarah Cikundul...jalan agak menanjak dan bergetar tidak rata,karena sebagian jalan menggunakan beton,laju kendaraan sedikit melambat karena banyaknya truk kontainer/truk double.Harus hati hati,karena jalur ini mempunyai kontur jalan yang tidak rata sepanjang perjalanan.
Menuju puncak pinus terdapat pos jaga sebuah LSM,dan......satu lembar pun keluar pas tanjakan.Kata sang supir,LSM tersebut sudah lama jaga,karena tanjakan tersebut cukup Fatal bila tidak dibantu oleh mereka.....jawaban yang wajar menurut saya.
Selang beberapa kilometer,setelah mesjid puncak pinus ada turunan bergelombang,dimohon hati hati,karena berbahaya dengan tikungannya dan.....satu lembar lagi keluar....waduh sudah berapa lembar ya......
Turunan setelah jalan tadi sangat berbahaya,bila mobil pribadi harus extra waspada,karena turunan tajam hingga 45" mungkin,banyak truk bermuatan yang memiliki muatan yang cukup membuat geleng kepala,mereka banyak mengerem karena beban berat,katanya di lajur inilah banyak kendaraan bermuatan tidak bisa mengerem atau kurang kuat nanjak.
Kontur jalan beton ini selain bergelombang,juga retak disisi sisinya.....WASPADA
Setelah sekian menit....pas turunan tajam dan jalan agak rusak karena tenggelam sebagian.....disitu ada pos jaga LSM...satu lembar pun dilempar......
Turunan ini dinamakan gunung batu,karena ada gunung bebatuan keras yang ditambang oleh pengusaha dan masih masuk ke Kabupaten Cianjur.
Setelah turunan tadi,tibalah di perbatasan Cianjur - Bogor,dengan batas sebuah sungai dan berada di dasadekat sungai,berbeda dengan perbatasan di jalur puncak,yaitu diatas gunung yang disebut puncak pass.
Masuk ke kecamatan cariu ada sebuah tanjakan berbahaya,menikung keras setelah menanjak....disini ada juga pengatur lalu lintas dari masyarakat.....satu lembar harus keluar lagi.
Kontur jalan beraspal dan sedikit bergelombang,sisi kiri kanan adalah hutan jati dan bnyak juga warung untuk istirahat.
Saya merasa sedikit nyaman dengan jalan ini,karena lebih baik dari jalan beton yang dilewati tadi.
Ada tikungan tajam lagi,pas Taman Makam Firdaus,disitu ada toko modern In"""""mart dan ""Hey hey hey..teriak preman" di tinkungan tersebut,karena sang supir lupa,bahwa disitu harus juga mengeluarkan lembaran untuk para penjaga disitu....dilemparlah sambil jalan dan uang tersebut dikejar sama penjaga jalan.....Banyak banget pengeluaran sang supir...
Pas di pasar cariu,ada sebuah pos Dishub resmi....disitu keluar lagi selembar untuk kontribusi ke pemkab,katanya...
Setelah pos di pasar Cariu,pengeluaran sang supir mulai berhenti dan lancar hingga ke keamatan Jonggol....lanjut ke cileungsi....
Setelah di Cileungsi saya turun dan melanjutkan perjalanan menuju tujuan ,saya bayar ke pak supir Rp.20.000,alhamdulilah untuk ganti biaya tak terduga ,kata pak supir....
Makasih pak supir,semoga selamat sampai tujuan.
Catatan :
* Setiap mobil bermuatan,jenis apapun,pengeluaran tadi bisa disiapkan sebagai keharusan lewat jalur ini
** Bila muatan kosong,mungkin tidak ada beban biaya untuk hal tadi
*** Selalu waspada karena jalan tidak rata dan bergelombang karena jalan beton
*** Hati hati pada turunan yang tajam,persiapan rem yang bagus
*** Waspada pada malam hari,jenis mobil apapun,karena banyak juga informasi begal di sekitaran gunung batu
Keberadaan jalur provinsi seharusnya bisa lebih aman atau lebih nyaman bagi semua pengguna jalan raya.
Disaat jalur Cianjur lewat Puncak menuju Bogor ditutup karena longsor,dengan terpaksa semua kendaraan harus melalui jalur alternatif untuk tujuan bogor/jakarta,bisa memalui Sukabumi atau Jonggol.
Mungkin bagi yang menggunakan mobil pribadi atau bis,jalur jonggol mungkin aman dari pungli,tapi setiap pengguna jalan yang memiliki tumpangan/muatan yang melewati jalur ini,sebaiknya siapkan uang Rp.1000 / Rp 2.000 untuk biaya lain lain sepanjang jalan cianjur menuju cileungsi.
Kebetulan saya menumpang mobil bak berisi muatan menuju jakarta,kenapa saya ikut menumpang angkutan bak terbuka,karena selain bisa lebih cepat,juga bisa menambah pengalanan untuk di tulis di blog ini.
Pagi hari saya sudah bersiap dan menunggu tumpangan yang lewat dan menuju jakarta,tapi yang saya dapet adalah kendaraan kecil yang memuat barang menuju jakarta,dan kebetulan sang supir mau membawa saya menuju Cileungsi saja,karena kalo ke jakarta,beda arah....ya naik saja...
Di dashboard mobil tersebut terselip beberapa lembar uang ribuan yang sudah dipersiapkan,dan sebagian recehan,saya pun bertanya kepada supir tersebut,katanya lihat saja nanti.
Selang beberapa menit mobil ini melewati pertigaan di Raped jangari...satu lembar keluar....mulai pungutan pertama.
Sekian menit berjalan sampailah di pertigaan menuju cikalong barat....satu lembar keluar lagi,saya terus memperhatikan jalan saja,karena ngak enak juga banyak tanya.
"Jalan mulus mulai dari pertigaan Sukaluyu menuju pertigaan Cikalong...walau sebagian berlubang."
Mulai melewati tempat Ziarah Cikundul...jalan agak menanjak dan bergetar tidak rata,karena sebagian jalan menggunakan beton,laju kendaraan sedikit melambat karena banyaknya truk kontainer/truk double.Harus hati hati,karena jalur ini mempunyai kontur jalan yang tidak rata sepanjang perjalanan.
Menuju puncak pinus terdapat pos jaga sebuah LSM,dan......satu lembar pun keluar pas tanjakan.Kata sang supir,LSM tersebut sudah lama jaga,karena tanjakan tersebut cukup Fatal bila tidak dibantu oleh mereka.....jawaban yang wajar menurut saya.
Selang beberapa kilometer,setelah mesjid puncak pinus ada turunan bergelombang,dimohon hati hati,karena berbahaya dengan tikungannya dan.....satu lembar lagi keluar....waduh sudah berapa lembar ya......
Turunan setelah jalan tadi sangat berbahaya,bila mobil pribadi harus extra waspada,karena turunan tajam hingga 45" mungkin,banyak truk bermuatan yang memiliki muatan yang cukup membuat geleng kepala,mereka banyak mengerem karena beban berat,katanya di lajur inilah banyak kendaraan bermuatan tidak bisa mengerem atau kurang kuat nanjak.
Kontur jalan beton ini selain bergelombang,juga retak disisi sisinya.....WASPADA
Setelah sekian menit....pas turunan tajam dan jalan agak rusak karena tenggelam sebagian.....disitu ada pos jaga LSM...satu lembar pun dilempar......
Turunan ini dinamakan gunung batu,karena ada gunung bebatuan keras yang ditambang oleh pengusaha dan masih masuk ke Kabupaten Cianjur.
Setelah turunan tadi,tibalah di perbatasan Cianjur - Bogor,dengan batas sebuah sungai dan berada di dasadekat sungai,berbeda dengan perbatasan di jalur puncak,yaitu diatas gunung yang disebut puncak pass.
Masuk ke kecamatan cariu ada sebuah tanjakan berbahaya,menikung keras setelah menanjak....disini ada juga pengatur lalu lintas dari masyarakat.....satu lembar harus keluar lagi.
Kontur jalan beraspal dan sedikit bergelombang,sisi kiri kanan adalah hutan jati dan bnyak juga warung untuk istirahat.
Saya merasa sedikit nyaman dengan jalan ini,karena lebih baik dari jalan beton yang dilewati tadi.
Ada tikungan tajam lagi,pas Taman Makam Firdaus,disitu ada toko modern In"""""mart dan ""Hey hey hey..teriak preman" di tinkungan tersebut,karena sang supir lupa,bahwa disitu harus juga mengeluarkan lembaran untuk para penjaga disitu....dilemparlah sambil jalan dan uang tersebut dikejar sama penjaga jalan.....Banyak banget pengeluaran sang supir...
Pas di pasar cariu,ada sebuah pos Dishub resmi....disitu keluar lagi selembar untuk kontribusi ke pemkab,katanya...
Setelah pos di pasar Cariu,pengeluaran sang supir mulai berhenti dan lancar hingga ke keamatan Jonggol....lanjut ke cileungsi....
Setelah di Cileungsi saya turun dan melanjutkan perjalanan menuju tujuan ,saya bayar ke pak supir Rp.20.000,alhamdulilah untuk ganti biaya tak terduga ,kata pak supir....
Makasih pak supir,semoga selamat sampai tujuan.
Catatan :
* Setiap mobil bermuatan,jenis apapun,pengeluaran tadi bisa disiapkan sebagai keharusan lewat jalur ini
** Bila muatan kosong,mungkin tidak ada beban biaya untuk hal tadi
*** Selalu waspada karena jalan tidak rata dan bergelombang karena jalan beton
*** Hati hati pada turunan yang tajam,persiapan rem yang bagus
*** Waspada pada malam hari,jenis mobil apapun,karena banyak juga informasi begal di sekitaran gunung batu
No comments:
Post a Comment